Apakah bawang putih segar berbau harum atau bau, itu tergantung pada yang melihatnya. Bagaimanapun, kutu daun tidak menyukai baunya. Oleh karena itu, kaldu bawang putih membantu mengusir hama.
kaldu bawang putih
Kaldu bawang putih, kadang juga disebut teh bawang putih, adalah salah satu produk perlindungan tanaman biologis. Penggunaannya tidak mencemari lingkungan. Selain itu, rebusan Allium sativum, nama botani tanaman bawang putih, tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia atau serangga bermanfaat di kebun. Hal ini juga berlaku untuk kutu daun, karena teh tidak membunuh kutu, melainkan mengusir kutu dengan baunya.
Kerajinan
Untuk membuat teh bawang putih hanya membutuhkan beberapa bahan atau peralatan yang biasanya tersedia di setiap dapur:
- panci cukup besar
- Saringan (sebagai alternatif corong dan kertas dapur)
- Air
- Siung bawang putih
Kiat:
Pastikan bawang putih masih segar. Cengkih kering atau layu tidak cocok untuk diseduh karena tidak menghasilkan cukup bau bawang putih.
Jumlah siung bawang putih dan air yang dibutuhkan tergantung pada seberapa banyak teh yang akan diproduksi. Informasi berikut berfungsi sebagai orientasi:
- 2 siung bawang putih ukuran besar atau 3 siung sedang per liter air
- 50 gram bawang putih dalam lima liter air
- 100 gram bawang putih dalam tiga liter air
Alternatifnya, Anda juga bisa membuat minuman yang lebih pekat. Namun, ini harus diencerkan sebelum digunakan:
- 75 – 80 gram bawang putih per liter air
- encerkan dengan perbandingan 1:5 hingga 1:10
Persiapan
Mempersiapkan minumannya mudah dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit:
- Kupas siung bawang putih
- potong kasar
- masukkan ke dalam panci
- tuangkan air mendidih ke atasnya
- alternatifnya: masukkan potongan bawang putih ke dalam air mendidih
- didihkan selama sepuluh menit
- tarik dari kompor
Setelah kaldu selesai dimasak, kaldu harus diseduh dan didinginkan. Berapa lama tarikannya dinilai berbeda. Informasi di sini berkisar dari satu – tiga – hingga 24 jam.
Kiat:
Karena kaldu bawang putih hanya dapat digunakan saat sudah dingin, disarankan untuk membiarkan kaldu terendam hingga dingin.
Ketegangan
Seduhan dalam jumlah kecil dapat disaring langsung ke dalam botol semprot. Untuk melakukan ini, gunakan corong yang dilapisi kertas dapur. Jika hasil seduhan ingin disaring ke wadah atau wadah lain terlebih dahulu, digunakan saringan dapur dengan jaring halus.
Gunakan untuk melawan kutu daun
Jika Anda melihat kutu pada tahap awal, semprotkan ramuan tersebut langsung ke kutu. Jika sudah berkembang, semprotkan seluruh tanaman selagi masih basah kuyup. Jangan lupa bagian bawah daunnya.
Ulangi perawatan
- untuk tanaman luar ruangan setiap dua hingga tiga hari atau
- di ruangan tertutup setiap empat hingga lima hari,
sampai kutu hilang. Sebagai tindakan pencegahan, semprotkan juga tanaman di sekitarnya, meskipun Anda dapat mengisolasi tanaman yang terkena dampak.
Catatan:
Waktu penyemprotan yang ideal adalah pagi atau sore hari agar sinar matahari tidak membakar daun yang basah.
Untuk pencegahan, penyemprotan pertama dilakukan pada suhu plus 10 derajat Celcius. Oleh karena itu, musim penyemprotan dimulai pada bulan April atau Mei, tergantung cuaca. Kemudian semprot tanaman dengan kaldu bawang putih setiap dua minggu sekali di musim semi dan musim panas. Dari akhir musim panas hingga Oktober, cukup menyemprotkannya hingga basah kuyup sebulan sekali.
Daya Tahan
Jika Anda masih memiliki sisa kaldu setelah berhasil melawan kutu daun, Anda dapat membekukannya. Dengan cara ini akan bertahan hingga satu tahun. Jika Anda ingin memproduksi dalam jumlah yang lebih besar untuk kasus akut, perlu diingat bahwa minuman tersebut akan bertahan sekitar sepuluh hari. Jika mulai berbau apek, efektivitasnya melawan wabah menjadi semakin lemah.