Jelatang kecil dan besar - profil dan panen

Daftar Isi:

Jelatang kecil dan besar - profil dan panen
Jelatang kecil dan besar - profil dan panen
Anonim

Jelatang besar (Urtica dioica) dan jelatang kecil (Urtica urens) lebih dari sekadar gulma yang tidak mempunyai tempat di kebun. Beragam kemungkinan kegunaannya, mulai dari sup lezat hingga teh diuretik hingga pengendalian hama alami, menjadikan gulma sebagai bagian berharga dari kebun kami. Oleh karena itu jelatang harus dipanen dan digunakan dengan berbagai cara. Di sini kami memberi Anda tips berharga untuk memanen dan menggunakannya.

Jelatang besar – profil

Jelatang besar (Urtica dioica) adalah tanaman herba yang kuat. Untuk melindungi dari predator, bulu-bulu penyengat tumbuh di batang daun, yang bila disentuh melepaskan zat yang mengandung asam silikat, menyebabkan gatal-gatal dan gatal-gatal pada kulit manusia.

  • Tinggi pertumbuhan antara 30 cm hingga lebih dari satu setengah meter
  • batang bersudut dengan daun berseberangan
  • Periode berbunga dari Juli hingga Oktober
  • pertumbuhan akar yang kuat, mengembangkan inang yang mengesankan
  • Bunga mengembangkan paku bunga yang tidak mencolok

Bunganya berkembang menjadi biji jelatang, yang bisa dipres menjadi minyak atau dipanggang. Jelatang juga telah lama dikenal dengan produksi seratnya yang saat ini hanya dilakukan secara sporadis. Kain jelatang dianggap sangat lembut. Cocok juga untuk penderita alergi.

Jelatang kecil – profil

Jelatang kecil (Urtica urens) merupakan tanaman tahunan yang sering muncul di tumpukan puing, dekat tumpukan kotoran, atau di tanaman sayuran.

  • Daun lebih kecil dan bulat dibandingkan daun jelatang
  • tumbuh berkelompok pada tanaman individu
  • lebih menyukai tanah yang kaya nitrogen
  • Tinggi pertumbuhan 10 hingga 60 cm
  • Rambut yang menyengat lebih terbakar dibandingkan kerabatnya yang lebih besar
  • menyebar melalui penyerbukan angin.

Tanaman dapat digunakan secara keseluruhan, tauge muda dapat dijadikan salad yang lezat dan kaya vitamin, infus dari daun dan akar dianggap diuretik. Dedaunan digunakan sebagai pakan ternak, pupuk dan pengendalian hama. Secara tradisional, jelatang yang dicincang halus merupakan pakan baik yang terutama digunakan untuk beternak anak ayam.

Kiat:

Tambahkan daun jelatang muda ke smoothie sayuran populer. Anda mendapatkan jus segar, sehat, dan rasanya juga lezat.

Substrat dan tanah

kayu jelatang
kayu jelatang

Jelatang tumbuh hampir di mana saja yang tanahnya kaya akan nitrogen. Kedua varietas ini lebih menyukai tempat teduh daripada sinar matahari penuh, namun dapat mengatasi hampir semua kondisi pencahayaan. Mereka sering ditemukan di dekat properti yang tidak terpakai, seperti lumbung, rumah kosong, tumpukan puing, atau petak sayuran yang banyak diberi pupuk. Di kebun kita, kita harus berhati-hati untuk memastikan bahwa inang jelatang besar tidak mempengaruhi tanaman sayuran. Tanaman ini juga merupakan tempat makan yang populer bagi ulat kupu-kupu, yang juga dapat menyebabkan iritasi pada petak sayuran ketika ulat tersebut beralih ke tanaman sayuran. Jika Anda ingin membudidayakan jelatang, berhati-hatilah terhadap serangan ulat bulu. Namun, mereka dapat dengan mudah dikumpulkan.

Jelatang besar bisa langsung disemai ke tanah sebagai benih. Namun, karena ia berkembang biak dengan sangat cepat melalui pertumbuhan akarnya sendiri, menanam inang yang sudah ada atau yang dimiliki bersama akan jauh lebih mudah. Untuk membatasi pertumbuhan tanaman, tanah di sekitar tanaman harus digemburkan secara rutin. Rimpang (pucuk akar) yang berlebih kemudian dicabut dari dalam tanah, sehingga tetap dibatasi pada areal tertentu.

Kiat:

Karena kupu-kupu merak dan cangkang kura-kura kecil khususnya memakan jelatang dan spesies kupu-kupu ini dianggap langka, Anda cukup menoleransi beberapa ulat saja.

Tanaman dan Pemanenan

Pada prinsipnya tanaman jelatang tidak boleh dipanen tanpa sarung tangan. Khususnya pada spesies kecil, kontak dengan bulu yang menyengat sering kali disertai dengan bintil-bintil yang nyeri dan rasa gatal yang parah.

Jelatang besar dan kecil dapat dipanen hampir kapan saja. Di musim semi, tanaman muda dan lembut berfungsi sebagai sayuran selamat datang di dapur untuk banyak hidangan.

Untuk meredakan bulu-bulu yang menyengat agar daunnya dapat dimanfaatkan tanpa penyesalan, disarankan untuk memotong tanaman terlebih dahulu menggunakan sarung tangan panjang untuk jumlah normal rumah tangga. Kemudian bisa diletakkan di handuk dapur atau handuk dan cukup digulung dengan kain. Sedikit meremas juga akan mengendurkan kepala kecil terakhir yang mengandung silika terbakar. Daunnya sekarang dapat diproses lebih lanjut dengan aman.

Waktu panen dan penggunaan

Daunnya digunakan dalam masakan untuk hidangan lezat dan sebagai teh. Di sini kami merekomendasikan panen dari awal musim semi, sekitar bulan Mei, dengan tunas yang sangat muda hingga periode pembungaan. Jelatang yang berbunga tidak lagi terasa enak dan mudah berserat.

Minyak dapat dibuat dari bijinya. Minyak jelatang merupakan minyak nabati berkualitas tinggi, namun jarang diproduksi dan ditawarkan. Jika ingin menanamnya sendiri, sebaiknya panen benih yang sudah matang saja, yakni sekitar bulan Oktober. Warnanya kehijauan dan berbau seperti wortel segar.

Jerami jelatang kering dapat dibuat menjadi kain. Kain jelatang dibuat beberapa ribu tahun yang lalu dari serat kulit pohon jelatang. Waktu panennya juga pada bulan Oktober, saat tanaman sudah dewasa. Seratnya yang panjang dan sangat kuat ideal untuk membuat kain, jaring ikan, atau tali yang kuat. Sebelum kapas digunakan di sini, kain jelatang dan linen (terbuat dari rami) banyak digunakan.

Akarnya digunakan sebagai teh. Mereka hanya boleh dipanen pada tahun kedua pertumbuhannya; waktu panennya adalah akhir musim gugur. Akarnya digali, dibersihkan dan dipotong kecil-kecil. Dapat digunakan kering atau segar.

rebusan jelatang
rebusan jelatang

Jelatang besar dan kecil sama-sama diterima sebagai tanaman pakan ternak. Ini mengandung banyak nutrisi, mineral dan elemen pelacak. Tanaman dapat dipanen dua hingga tiga kali setahun untuk keperluan pakan ternak, misalnya pada bulan Juli dan September. Mereka sangat diperlukan sebagai pakan untuk beternak hewan.

Kedua jenis jelatang ini berfungsi sebagai agen pengendalian hama alami. Pupuk kandang yang dibuat darinya dapat digunakan dimana saja di kebun tanpa efek samping yang berbahaya, terutama pada tanaman sayuran atau buah-buahan yang hasil panennya dikonsumsi. Pada saat yang sama, jelatang merupakan pupuk yang sangat baik dan dapat digunakan sebagai campuran air dingin atau pupuk kandang.

Kiat:

Biji jelatang sangat baik untuk dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Rasanya seperti wijen dan merupakan tambahan yang bagus untuk makanan.

Penyimpanan dan pelestarian

Jelatang kering dapat digunakan sepanjang tahun. Untuk mengeringkan tanaman dengan lembut, tanaman dibungkus dengan tali rafia tukang kebun dan digantung di tempat yang kering dan gelap. Ini bisa di ruang bawah tanah atau garasi. Akar yang dipotong harus dikeringkan di tempat gelap, lingkungan yang lapang akan bermanfaat. Setelah benar-benar kering, sebaiknya disimpan dalam stoples berulir atau kain linen.

Kiat:

Akarnya tidak hanya direkomendasikan sebagai teh, tetapi juga merupakan obat yang baik untuk memperkuat akar rambut jika terjadi kerontokan rambut. Infusnya juga memastikan rambut berkilau.

Kesimpulan

Jelatang yang sering disalahpahami dan dianggap sebagai tanaman liar, adalah obat alami yang benar-benar ajaib. Baik sebagai obat, kosmetik, atau sebagai alat yang sangat diperlukan untuk pemupukan dan pengendalian hama di taman, ini selalu menjadi alternatif alami. Tanam semak jelatang di taman Anda dan Anda akan memiliki senjata serba guna untuk berbagai kegunaan. Rendahnya risiko melukai diri sendiri akibat bulu yang menyengat pasti melebihi beragam kemungkinan yang ditimbulkan oleh tanaman.

Jelatang yang sehat bisa menjadi sangat lezat jika diolah dengan benar

  • Jika Anda memakannya, jelatang terkesan dengan kandungan kalorinya yang rendah (49 kkal per 100 g), kandungan vitamin C yang tinggi (175 mg per 100 g), dan banyak zat besi (2,2 mg per 100 g) mereka juga mengandung.
  • Daun jelatang yang segar dan muda, masih berwarna hijau muda rasanya sangat nikmat: sedikit pedas, mungkin agak mirip biji rami, segar dan asam serta sedikit pahit. Itu saja sudah mewakili jelatang di kebun, ketika Anda mengumpulkannya, Anda sering kali hanya mendapatkan daun berwarna hijau tua, dan rasanya cukup hambar, bagi banyak orang “sedikit seperti rumput”.
  • Takut jelatang jika dipakai masih segar? Tidak harus demikian, mereka dapat dengan cepat dinonaktifkan jika Anda mencelupkan jelatang ke dalam air mendidih sebentar. Jika Anda ingin menambahkan jelatang ke dalam salad, masukkan batangnya ke dalam air es agar daunnya tetap hijau dan segar.

Direkomendasikan: