Apakah tanaman laba-laba beracun bagi kucing, anjing, dan manusia?

Daftar Isi:

Apakah tanaman laba-laba beracun bagi kucing, anjing, dan manusia?
Apakah tanaman laba-laba beracun bagi kucing, anjing, dan manusia?
Anonim

Tanaman laba-laba (Chlorophytum comosum) banyak ditemukan di rumah dan kantor. Tanaman ini menyaring polutan dari udara, tumbuh dengan cepat dan hanya membutuhkan sedikit perawatan. Apakah tanaman hias yang populer beracun?

Sifat sehat

Untuk sementara tanaman ini dianggap kuno. Setelah efek penyaringan polutannya diketahui, zat ini kembali digunakan di kantor dan rumah. Pakar kesehatan dalam ruangan merekomendasikan untuk menempatkan tanaman laba-laba bahkan di kamar tidur karena sifatnya yang memurnikan udara.

Toksisitas pada manusia?

Rumor yang beredar selama beberapa dekade bahwa tanaman laba-laba beracun bagi manusia. Tak jarang anak-anak kecil memasukkan daun atau bunga tanaman hias ke dalam mulutnya.

Namun, pusat kendali racun memberikan izin dan menegaskan bahwa tidak ada bahaya bagi orang-orang jika menyentuh atau memakan bagian tanaman. Namun, berhati-hatilah jika Anda memiliki alergi.

Toksisitas pada hewan peliharaan

Menelan bagian tanaman laba-laba pada kucing dapat menyebabkan gangguan kesadaran, pusing, atau apatis. Burung sensitif memakan daun di ruangan dengan tingkat polusi tinggi. Anjing biasanya tidak kesulitan memakan bagian tanaman.

Catatan:

Harap diperhatikan bahwa bahkan tanaman yang tidak beracun pun dapat mengandung residu pupuk, pestisida, dll.

Bahaya dari polutan dan benih

polutan

Tanaman hijau menyaring polutan dari udara dalam ruangan. Ini disimpan di daun. Biasanya, konsentrasi zat yang disimpan tidak terlalu tinggi sehingga dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia atau hewan peliharaan. Namun, ada kemungkinan anak kecil bereaksi secara sensitif. Bahkan pada hewan peliharaan, dosisnya bisa cukup untuk memicu alergi.

Benih

Lili hijau menghasilkan bunga putih yang lembut. Buah kapsul dengan biji terbentuk dari bunganya. Bijinya mengandung saponin, yang dianggap sedikit beracun.

Tanaman laba-laba - Chlorophytum comosum
Tanaman laba-laba - Chlorophytum comosum

Tips untuk melindungi anak-anak dan hewan peliharaan

  1. Letakkan tanaman laba-laba di tempat yang aman agar anak-anak dan hewan peliharaan tidak tergoda untuk menggigit bagian tanaman tersebut.
  2. Hati-hati jangan sampai benih jatuh ke tanah. Benihnya berbahaya bagi anak kecil karena tidak terlalu beracun, namun dapat menimbulkan gejala pada orang yang sensitif. Kucing, burung, dan hewan peliharaan kecil juga bisa dirugikan jika memakan bijinya.
  3. Pasang rumput kucing untuk kucing anda. Kucing rumahan memiliki kebutuhan untuk menggigit daun hijau agar dapat menghilangkan bulu yang tertelan dengan lebih baik. Ketika kucing punya pilihan, mereka memilih rumput kucing yang segar dan sehat.
  4. Di ruangan yang baru direnovasi atau di ruangan tempat orang merokok, tanaman laba-laba memenuhi fungsi filter yang penting. Pastikan untuk menempatkan tanaman laba-laba di ruangan ini untuk meningkatkan kualitas udara. Tempatkan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan kucing.

Gejala keracunan pada anak

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Vertigo
  • pucat
  • Gangguan kesadaran
  • Sesak napas
  • Halusinasi

Pertolongan Pertama

Jika Anda mencurigai adanya keracunan, tetap tenang. Hubungi dokter darurat.

Gejala keracunan pada hewan peliharaan

  • Muntah
  • Diare
  • Gemetar
  • pucat
  • Kesulitan bernapas
  • jalan goyah

Pertolongan Pertama

Temui dokter hewan. Untuk mengencerkan racunnya, berikan air pada hewan tersebut dengan menggunakan spuit.

Sumber

www.gizbonn.de

www.katzen-leben.de

www.bvl.bund.de

Direkomendasikan: